Jumat, 30 Desember 2011


❀❀.• (`'•.¸ ¸¸.  .¸¸¸¸.•¸¸¸¸¸.•


♥♥Menjaga Hati dan Memaknai Kata Hati ♥♥


❀❀.• ¸¸.  .¸¸¸¸.•¸¸.¸¸¸¸❀❀.•




*• ♥.*•.¸¸¸ ' *•.¸¸¸'•.¸) ¸  

Hati dalam bahasa Arab adalah Qalb yang kemudian di indonesiakan menjadi qalbu.  Qalbu adalah suatu lintasan perasaan pada diri manusia atau anggota tubuh yang  abstrak dan  hanya bisa dirasakan.Qalbu adalah segumpal daging yang terletak di dalam dada manusia,sebagai tempat bertarungnya pengaruh kebaikan dan kejahatan organ ini memiliki peranan yang sangat penting. 


Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam Bersabda :


"Ketahuilah bahwa dalam jasad ada segumpal daging, jika ia baik maka seluruh jasad menjadi baik, tetapi jika ia rusak maka seluruh jasad akan menjadi rusak, ketahuilah segumpal daging itu adalah hati”. (HR. Bukhari  dan Muslim)


Bahasa Hati adalah kata-kata yang terlintas dalam perasaan yang kemudian dituangkan dalam bentuk lisan, tulisan ataupun perbuatan kita, sebagai manifestasi  dari apa yang tersirat dari dasar hati kita, sehingga ditemukan berbagai “kata hati” yang agak aneh dan asing terdengar ditelinga dan terbaca oleh mata, karena bahasa hati adalah “Bahasa Rasa” yang hanya akan terbaca dengan hati dan perasaan saja.


Keinginan untuk bertaubat, keinginan untuk taat  dan mengabdi kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala , keinginan untuk berbagi dengan sesama, adalah bahasa hati yang benar, yang  dituntun oleh fitrah Rabbaniyah kita, dan inilah bahasa hati yang yang haq yang harus diikuti. Taat adalah bahasa hati, mungkin terlihat lewat gerak jasmani, tapi mungkin juga bertolak belakang dengan kata hati kita, hanya  Allah Subhanahu wa Ta’ala dan kita yang tahu.


Sementara ada sisi lain dari hati yang berupa “rasa” dan “bisikan” syaitan yang juga dinisbatkan sebagai bahasa hati seperti rasa malas adalah bahasa hati, rasa enggan adalah bahasa hati,rasa iri adalah bahasa hati, Ingkar juga adalah bahasa hati, yang semuanya abstrak dan tidak terlihat secara kasat mata.Kita harus mengenali Bahasa hati kita agar kita selamat dari tipu muslihat syaitan yang mendompleng dalam “kata hati”, agar kita selamat penuhi hati dengan


Dzikrullah, setiap saat, setiap detik, bahkan setiap hembusan nafas kita, selalu berdzikir, sehingga syaitan tidak mempunyai ruang untuk mengisi kekosongan hati kita, InsyaAllah, ketika kita senantiasa dengan Allah Subhanahu wa Ta’ala, kita akan terhindar dari bisikan atau bahasa hati yang menyesatkan.


Jadi jelaslah bahwa salah satu potensi yang paling berharga yang kita miliki yang diberikan  Allah Subhanahu wa Ta’ala,untuk bekal hidup sebagai seorang manusia dimuka bumi ini adalah Hati (qalbu).Segumpal daging yang dinamaka hati inilah yang membuat kita mulia atau tidak,bahagia atau sengasara.


Hati yang selalu bersih membuat hidup kita lebih bahagia tidak pernah kecewa dengan ujian,fitnah,atau iri dengki kepada orang lain,dan selalu memandang jernih setiap masalah,sehingga pasti akan tenang dalam menjalani hidup.


Sebaliknya jika orang yang tidak menjaga hati akan bermuara pada hati terkotori dan pada akhirnya selalu tidak tenang,karena hatinya dipenuhi prasangka,rasa dengi,sombong.Orang seperti ini terlihat jelas dari akhlaknya yang semakin terpuruk,sungguh sia-sia waktunya karena hanya sibuk memikirkan kekurangan orang lain semata.


Oleh karena itu seyogianya hati selalu bersih agar memancarkan kebaikan,KH.Abdullah Gymnstiar (AA GYM),mengatakan dalam tausiahnya bahwa “Hati adalah ibarat sebuah teko,dan mulut adalah sebagai bibir teko,Jika sebuah teko berisi air kopi tentunya yang keluar dari mulut teko adalah air kopi pula.


Seperti itulah gambaran hati kita,segala sesuatu dalam hati kita akan disampaikan lewat lisan. Jika hati bersih pasti pembicaraanya pun berbobot tidak sia-sia karena lisannya terjaga.Sebaliknya jika hati terkotori pastilah kata-kata tercela dan sia-sia yang keluar dari lisannya.
   

Demikian pula dengan wajah orang yang berhati bersih akan memancarkan dari raut muka yang berseri-seri,senyum menghiasi wajahnya,jelaslah siapapun yang bergaul dengannya akan merasa senang.Namun terkadang sering kita melihat orang wajahnya muram,tidak cerah,cemberut,karena hatinya selalu dikotori. Jadi sebenarnya penampilan luarpun dapat menjadi indikasi keadaan hati.


Betapa beruntungya lagi jika hati yang bersih dilengkapi pula dengan tubuh sehat terpelihara dan akal yang cerdas,yang selalu berusaha mengembangkan kemampuan dirinya.Dengan ketiga potensi ini,Allah Subhanahu wa Ta’ala memberikan kesempatan kepada kita memilih, apakah akan menjadi mulia atau tidak,sukses atau tidak.

Yang terpenting adalah menjaga hati agar kian bersih,orang yang cacat atau tidak cerdas sekalipun jika ia memiliki hati yang bersih setiap orang pasti akan senang kepadanya dan ia berpeluang mulia disisi Allah Subhanahu wa Ta’ala.Karena dengan hati bersih itu ia mampu bersabar dengan keadaanya,tidak membuatnya menderita.

Memang tidak mudah untuk menjaga hati ini,membutuhkan ikhtiar latihan dan kesabaran serta keistiqamahan,serta senantisa memohon pertolongan kepada    Allah Subhanahu wa Ta’ala setiap saat,karena itu kita tidak akan mampu menata hati,melembutkan hati tanpa pertolongan Allah Subhanahu wa Ta’ala.


Sahabat-sahabat yang di Rahmati Allah Subhanahu wa Ta’ala,demikian semoga manfaat  buat kita semua, Yang benar haq semua datang-Nya dari Allah Subhanahu wa Ta’ala,yang kurang dan khilaf mohon sangat  dimaafkan ’’Akhirul qalam “Wa tawasau bi al-haq  Watawa saubil shabr “.Semoga  Allah Subhanahu wa ta’ala . senantiasa menunjukkan kita pada sesuatu yang di Ridhai dan di Cintai-NYA....Aamiin Allahuma AAmiin.

.•Walhamdulillah Rabbil’alamin •.


¸.••. ¸.••.❀❀❀
(⁀‵⁀) ..••.¸✿ ✿.Salam Santun Erat  Silaturahmi
`
´¸.•°*”˜˜”*°•         &   Ukhuwah Fillah ALL
..
¸.•°*”˜˜”*°•.
/˚ •* ˚˚ ˛* °.
/
*˛˚ •˚ *
/ \ ˚.
.¸.••. ..••.¸✿ ✿¸.•.



•.¸.••..❀❀.••.¸✿ ✿¸.•.

MENDEKATKAN  PERTOLONGAN  ALLAH


.¸.••. .❀❀.••.¸✿ ✿¸.•.



Kesulitan  yang beragam dan terpaan musibah yang bertubi-tubi dari beraneka bencana alam,masalah  akhlaq kian menurun, kesehatan, ekonomi,keamanan,kelaparan dan lain sebagainya mewarnai perjalanan hidup, terkadang bermuara pada pesisimis,dan putus asa yang pada akhiranya mengganggu kenyamanan hidup.

Saat merasa lemah,sedih,dan gundah,ingatlah kebesaran Allah Subhanahu wa Ta’ala’,,kekuatan dan kekuasaan-Nya,ingatlah  tiada satupun yang bisa menandingi-Nya dan tiada yang mampu melemahkan-Nya.DIA Maha kaya,semua butuh pada-Nya,Dia Maha Mulia,seluruh mahluk rendah dihadapan-Nya.Dia Yang pertama tanpa berawal,Dia Pamungkas tanpa pernah diakhiri,Janganlah enggan mendekat pada-Nya,Dialah Pemilik sebesar-besar kekuatan, pemilik seluruh kerajaan dan kekuasaan.

“Diriwayatkan dalam kitab Shahih Bukhari dan juga dalam kitab Shahih Muslim dari Abi Musa Al Asy’ari Radhiyallahu Anhu,dimana ia berkata “Bahwa Rasulullah Shallallahu Alahi wa Sallam telah berkata kepadaku :”Maukah Aku tunjukkan kepadamu salah satu harta karun dari harta-harta karun Surga?”Aku menjawab”Ya ‘wahai Rasulullah   “Lalu beliau Rasulullah Shallallahu Alahi wa Sallam berkata : Ucapkanlah olehmu dzikir berikut ini :

LAA HAULA WA LAA QUWWATA ILLAA BILLAAH

“Tiada daya dan kekuatan melainkan dari ALLAH”

Jangan jenuh untuk meminta-Nya,jangan ragu pintalah hajat kepada-Nya  yang terkecil hingga terbesar,kekayaan-Nya tak akan berkurang,Rahmat-Nya luas meliputi seluruh alam semesta.Allah Subhanahu wa Ta’ala tidak menuntut apapun , kecuali kita mau menyembah-Nya dengan sebenar-benar menyembah,mengingat-Nya,menyerahkan seluruh urusan pada-Nya,dan yakin bersama-Nya tak akan celaka sesuatu pun di langit dan bumi.

Perbanyaklah dengan bacaan 

LAA HAULA WA LAA QUWWATA ILLAA BILLAAH
“Tiada daya dan kekuatan melainkan dari ALLAH

Serahkan seluruhnya urusan  sembari  mempersembahkan Doa ini pada-Nya,bila saat   tengah berada dalam suatu masalah maka DIA akan melepaskan dan akan ada jalan keluarnya. bila  tengah ditimpa kefakiran DIA akan memudahkan rezeki,  bila berada dalam kenikmatan DIA akan melanggengkanya dan membimbing untuk menggunakannya dengan baik.

Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda :

“Siapa yang Allah beri kenikmatan hendaklah ia bertahmid,siapa yang tersendat rezekinya hendaklah ia beristigfar, dan siapa yang terlilit suatu masalah hendaklah mengamalkan “LAA HAULA WA LAA QUWWATA ILLAA BILLAAH”Tiada daya dan kekuatan melainkan dari ALLAH.

Seorang Ulama Shaleh berkata ‘Siapa yang mengamalkan” LAA HAULA WA LAA QUWWATA ILLAA BILLAAH”Tiada daya dan kekuatan melainkan hanya dari Allah Subhanahu wa Ta’ala .Akan menjadi obat dari 99 penyakit baginya,dan dimudahkan segala masalahnya.

Sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta’ala.adalah satu-satunya Yang kuasa untuk mencegah dan memberi,memuliakan dan menghinakan,karena itu jangan takut selama bersama-Nya.Dunia dan seluruh isinya tak akan mampu mencegah rezeki atau menunda ajal,tak akan pula memberi manfaat atau pun bahaya kecuali apa yang telah   Allah Subhanahu wa Ta’ala takdirkan.

Allah Subhanahu wa Ta’ala Yang kuasa memberi rezeki sebagaimana Firman-NYA :

“Atau siapakah dia yang memberi kamu rezeki jika Allah menahan rezeki-NYA”.(QS. Al Mulk : 21)

“Katakanlah’Terangkanlah kepada-KU jika sumber air kamu menjadi kering, maka siapakah yang akan mendatangkan air yang mengalir bagimu.”(QS. Al Mulk : 30).

Mendekatlah pada-Nya dengan Dzikir, mengagungkan Asma-Asma-Nya dan Sifat-Nya,tinggalkan kebiasaan mengadu pada hal-hal yang mendangkalkan Aqidah terlebih mengarah kepada kesyirikan,jadikan kemuliaan berada di sisi Allah Subhanahu wa Ta’ala, karena itu akan tetap dan abadi.

Ucapkanlah    ” LAA HAULA WA LAA QUWWATA ILLAA BILLAAH”Tiada daya dan kekuatan melainkan dari ALLAH.

Niscaya terbuka pintu harapan di depan,semakin yakin bahwa tiada yang lebih besar dari-Nya,dengan terus mengucapkan kalimat ini bermanfaat untuk untuk memanggil solusi dari jalan keluar masalah;kesulitan menjadi kemudahan,himpitan akan berubah kelapangan.Tiada kekuatan apapapun hanya kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala  ,meyerahkan diri memohon  pertolongan-Nya.

Sahabat-sahabat  yang di rahmati Allah Subhanahu wa Ta’ala sepenggal untaian tulisan ini, semoga kita semua bisa lebih memaknai segala macam problem kehidupan yang beragam’bahwa segala sesuatu yang kita hadapi  semua karena kehendak-Nya,tiada kata pasrah dan terus menerus meratapi nasib’ apalagi berputus asa’Yakin bahwa pertolongan Allah Subhanahu wa Ta’ala selalu berihak kepada kita semua.

Allah Subhanahu wa Ta’ala Berfirman :

“Allah kelak akan memberikan kelapangan sesudah kesempitan”(QS.Al Thalaq : 7).

Sahabat-sahabat yang di Rahmati Allah Subhanahu wa Ta’ala, . Mudah-mudahan manfaat buat kita semua,yang benar haq semua datang-Nya dari Allah Subhanahu wa Ta’ala,Yang kurang dan khilaf mohon sangat  dimaafkan ’’Akhirul qalam “Wa tawasau bi al-haq  Watawa saubil shabr “.Semoga  Allah Subhanahu wa Ta’ala . senantiasa menunjukkan kita pada sesuatu yang di Ridhai dan di Cintai-Nya..Aamiin Allahuma AAmiin…

.•Walhamdulillah Rabbil’alamin •.


•.¸.••..❀❀.••.¸✿ ✿¸.•.

MANUSIA DAN PEMBANGKANGAN IBLIS

.¸.••. .❀❀.••.¸✿ ✿¸.•.


A’uudzu Billah Mina’Syaithaanir Rajiim

Bismillaahirrahmaanirrahiim

                                                  
.¸.••. •.❀❀..•✿ ✿¸.•.

Manusia adalah khalifah dan  mahluk Allah Subhanahu wa Ta’ala yang menempati posisi paling mulia di muka bumi.Kemuliaan manusia karena diciptakan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala dari unsur  tanah ,ini mencerminkan pada dasarnya manusia tercipta dari  bahan yang nantinya menjadi landasan pijakan untuk mengembara di muka bumi.

Manusia diberi bekal untuk melakukan segala tindakan yang dikendalikan oleh akal. Manusia dengan kemampuan berpikirnya mencapai tujuan mulia, juga dilengkapi kesempurnaan, seperti mata untuk melihat,lidah dan bibir untuk berbicara dan seluruh anggota badan dan kelengkapan tubuh manusia untuk melakukan tindakan dan perubahan.

Sebagaimana diterangkan di dalam Al Quran ketika awal penciptaan manusia,yaitu ketika Allah Subhanahu wa Ta’ala menyerukan kepada malaikat untuk memberi hormat kepada Nabi Adam Alaihi Salam’’dan para Malaikat pun memberi hormat, Kecuali Iblis yang melakukan pembangkangan.

Allah Subhanahu wa Ta’ala Berfirman :

“Dan (Ingatlah) ketika Kami (ALLAH)’ Berfirman kepada para Malaikat’Sujudlah Kamu kepada Adam’Maka Mereka pun Sujud kecuali Iblis, ia menolak dan menyombongkan diri dan ia termasuk golongan yang kafir”. (Q.S. Al Baqarah : 34).  

Pembangakangan Iblis berawal ketika melihat penciptaan manusia secara fitrah hanya terbuat dari unsur tanah, dan dalam proses selanjutnya di beri ruh,sementara iblis  dengan penuh kesombangan mengatakan ia diciptakan dari api.

Allah Subhanahu wa Ta’ala Berfirman :

“(ALLAH) Berfirman “Wahai iblis,Apakah yang mengahalangi kamu sujud kepada yang telah’AKU Ciptakan dengan Kekuasaan-KU,Apakah kamu menyombongkan diri atau kamu (merasa) termasuk golongan yang (lebih) tinggi?”(Q.S. Shaad : 75).  

“ia (iblis) berkata ‘Aku lebih baik daripadanya, karena Engkau Ciptakan aku dari api, sedangkan dia Engkau ciptakan dari tanah’(Q.S. Shaad : 76).

“(ALLAH) Berfirman’ kalau begitu keluarlah kamu dari Surgaku,Sesungguhnya kamu adalah makhluk yang terkutuk.’(Q.S. Shaad : 77).

“ia (iblis) Menjawab ‘Demi Kemulian-MU, pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya’,Kecuali Hamba-hamba-Mu yang terpilih diantara mereka.”(Q.S. Shaad : 82-83).

Makna yang terkandung dalam Al Quran ayat diatas, karena kesombongan dan pembangkangan iblis akhirnya di laknat Oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala sebagai makhluk terkutuk dan di usir dari Surga,Iblis pun dengan kesombongannya bersumpah akan menyesatkan semua manusia di muka bumi dengan berbagai tipu daya muslihatnya.

Iblis juga dengan tegas akan mengahalag-halangi manusia dari jalan yang haq (benar) dan mendatangi mereka dari muka ,dari belakang mereka,dari kanan kiri mereka,sehingga manusia sesat dan tidak taat.

Allah Subhanahu wa Ta’ala Berfirman :

“ia (Iblis) Menjawab: "Karena Engkau telah menghukum aku tersesat, aku benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus, kemudian aku  akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat). (QS. Al A'raaf : 16-17)

Namun demikian tidak semua manusia mampu disesatkan oleh iblis ,hanyalah  orang-orang yang beriman dan bertaqwa telah diberi taufiq dan petunjuk  senantiasa selalu dalam Lindungan Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Allah Subhanahu wa Ta’ala Berfirman :

“Sesungguhnya iblis itu tidak ada kekuasaannya atas orang-orang yang beriman dan bertawakkal kepada  Rabb-Nya” (Q.S. An Nahl : 99).

 
DIALOG  RASULULLAH  DENGAN  IBLIS

Diriwayatkan dari Hadist Ibnu Abbas Radhiyallahu Anhuma”
“Pada suatu waktu Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam’Bertanya kepada Iblis’
“Berapa banyak teman baikmu dari umatku??”Iblis Menjawab ‘Teman akrabku di antara umatmu  ada sepuluh golongan :

1.    Pemimpin  (Iman) yang tidak jujur
2.    Orang yang takabur (sombong)
3.    Orang kaya yang tidak memperhitungkan (peduli) usahanya, dari mana hartanya didapat  dan untuk apa dipergunakan.
4.    Orang alim yang membenarkan (menyetujui) pemimpin pemerintahan berbuat penyelewengan.
5.    Pedagang yang khianat (penipu)
6.    Orang yang menyimpan/menimbun makanan keperluan umum untuk dijual pada waktu mahal.
7.    Penzina
8.    Orang yang makan riba
9.    Orang yang bakhil, yang tidak memperhatikan dari mana ia mengumpulkan harta.
10. Peminum arak (minuman keras).

“Lalu  Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam’Bertanya lagi:” Berapa banyak pulakah musuhmu di antara umatku itu??” Iblis Menjawab dengan gamblang ,”Musuh-musuhku di antara umatmu ada dua puluh golongan :

1.    Yang jelas engkau sendiri,,’hai Muhammad,sesungguhnya aku sangat membencimu.
2.    Orang-orang Alim yang beramal dengan ilmunya.
3.    Orang yang memelihara Al Quran, serta mengamalkan apa yang terkandung di dalamnya.
4.    Tukang adzan yang karena ALLAH dalam shalat lima waktu
5.    Orang-orang  yang menyukai (mencintai) orang-orang fakir,orang miskin, dan anak-anak yatim.
6.    Orang berhati Rahim (Penyayang).
7.    Orang yang tunduk kepada kebenaran.
8.    Pemuda yang giat dan taat kepada ALLAH.
9.    Orang yang makan barang halal.
10. Dua orang pemuda yang berkasih-kasihan karena ALLAH.
11. Orang yang rajin shalat berjamaah.
12. Orang yang shalat malam sedangkan manusia lain dalam keadaan tidur nyenyak.
13. Orang yang menahan diri dari segala larangan ALLAH.
14. Orang yang menasehati sudaranya dengan ikhlas karena ALLAH.
15. Orang yang senantiasa mempunyai (menjaga) wudhunya.
16. Orang yang pemurah (dermawan)
17. Orang yang baik Akhlaqnya
18. Orang yang membenarkan jaminan ALLAH akan diberikan kepadanya.
19. Orang yang memperbaiki kepentingan para janda.
20. Orang yang selalu siap sedia menghadapi mati.
     (HR. Ibnu Abbas Radhiyallahu Anhuma’).

Demikianlah Iblis akan terus menggoda dan menyesatkan manusia dengan berbagai macam cara. Kecuali orang-orang yang beriman,  berpegang teguh  dan istiqamah di jalan yang di ridhai dan mentaati semua perintah Allah Subhanhu wa Ta’ala.

Diciptakan  Iblis  agar orang yang beriman akan bertambah ibadahnya , dengan adanya iblis , kita diajurkan berlindung kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, pada saat mau membaca Al-Qur’an ,saat hendak  tidur , berkumpul dengan isteri ,  buang air, ketika bepergian, ketika dilalaikan pada saat shalat, marah dan lainnya. Ini semua juga penyebab orang masuk surga.

Neraka adalah tempat tinggal kekal iblis dan orang-orang  yang sesat, lalai,  karena  ajakan dan godaan iblis. Demikianlah Allah Subhanu wa Ta’ala    menciptakan segala sesuatu tidak ada yang sia-sia dan pasti semua ada hikmahnya.


Allah Subhanahu wa Ta’ala Berfirman :

"Ya  Rabb kami, Tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau,Maka peliharalah kami dari siksa neraka. (QS. Ali Imran : 191).


Sahabat-sahabat yang di Rahmati Allah Subhanahu wa Ta’ala, . Mudah-mudahan manfaat buat kita semua,yang benar haq semua datang-Nya dari Allah Subhanahu wa Ta’ala,Yang kurang dan khilaf mohon sangat  dimaafkan ’’Akhirul qalam “Wa tawasau bi al-haq  Watawa saubil shabr “.Semoga  Allah Subhanahu wa Ta’ala . senantiasa menunjukkan kita pada sesuatu yang di Ridhai dan di Cintai-Nya..Aamiin Allahuma AAmiin…

.•Walhamdulillah Rabbil’alamin •.


¸¸.  .¸¸¸¸¸❀❀.• (`'•.¸


♥♥KIAT  MENGGAPAI  KETENTRAMAN JIWA♥♥


.• ¸¸.  .¸¸¸¸❀❀.• (`'•.¸



*• ♥.*•.¸¸¸ ' *•.¸¸¸'•.¸) ¸♥ •.¸¸¸

Sejalan dengan makin pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka berbagai persoalan yang dihadapi umat manusia pun semakin bertambah .Seiring  meningkatnya persoalan ini  akan berdampak pula pada kondisi kejiwaan setiap orang. Tidak sedikit orang mengadapi beragam terpaan persoalan tuntutan hidup, yang bermura pada pesimis untuk mengadapi samudra kehidupan.

Terpaan musibah yang bertubi-tubi, dari beraneka ragam bencana alam,masalah ekonomi,kesehatan, hingga penegakan keadilan kesemuanya itu  melahirkan dampak kepada setiap orang, yang pada akhirnya menyulap kehidupan manusia rumit bagai benang terlilit  munculah gangguan kejiwaan, yang mengganggu kenyamanan hidup terlebih ketentraman jiwa.

Ketentraman jiwa akan sangat berpengaruh besar terhadap kondisi fisik dan irama hidup setiap orang,Jika hanya fisik yang terganggu tentullah anggota fisik yang lain masih bisa difungsikan dengan baik, akan tetapi ketika jiwa terganggu semua fungsi fisik ikut terganggu bahkan tidak berfungsi dengan maksimal.

Namun demikian hal itu tidaklah perlu kita cemaskan karena ajaran Islam begitu luhur ajarannya yang menuntun kita umatnya untuk menjaga dan mencapai ketentraman jiwa, daIam pandangan Islam jiwa sering dikaitkan dengan hati atau qalbu,  Qalbu adalah suatu lintasan perasaan pada diri manusia atau anggota tubuh yang  abstrak dan  hanya bisa dirasakan.Segumpal daging yang terletak di dalam dada manusia,sebagai tempat bertarungnya pengaruh kebaikan dan kejahatan, organ ini memiliki peranan yang sangat penting. 

Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam Bersabda :

"Ketahuilah bahwa dalam jasad ada segumpal daging, jika ia baik maka seluruh jasad menjadi baik, tetapi jika ia rusak maka seluruh jasad akan menjadi rusak, ketahuilah segumpal daging itu adalah hati”. (HR. Bukhari Muslim)

Jadi jelaslah bahwa salah satu potensi yang paling berharga yang kita miliki yang diberikan  Allah Subhanahu wa Ta’ala,untuk bekal hidup sebagai seorang manusia dimuka bumi ini adalah Hati (qalbu).Segumpal daging yang dinamakan hati inilah yang membuat kita mulia atau tidak,bahagia atau sengasara.demikian juga kecemasan dan ketentraman jiwa.

Oleh karena itu menjaga hati,dan mensucikan  hati  (tazkiyatun nafs) adalah merupakan ibadah yang sangat dianjurkan oleh Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam. Hati yang selalu bersih membuat hidup kita lebih bahagia tidak pernah kecewa dengan ujian,fitnah,atau iri dengki kepada orang lain,dan selalu memandang jernih setiap masalah,sehingga pasti akan tenang penuh ketentraman jiwa dalam menjalani hidup.

Sebaliknya jika orang yang tidak menjaga hati akan bermuara pada hati terkotori dan pada akhirnya selalu tidak tenang,karena hatinya dipenuhi prasangka,rasa dengki,sombong.Orang seperti ini terlihat jelas dari akhlaqnya yang semakin terpuruk,sungguh sia-sia waktunya karena hanya sibuk memikirkan kekurangan orang lain semata.

 Allah Subhanahu wa Ta’ala Berfirman :

“Sesungguhnya berbahagialah orang-orang yang mensucikan jiwanya dan sungguh celakalah orang-orang yang mengotori jiwanya.” (QS. Asy Syams : 9-10).

Islam menyatakan bahwa kebahagiaan, sejahteraan dan ketentraman  itu bukan merujuk kepada sifat badani dan jasmani insan. Kebahagiaan  dan ketentraman jiwa adalah dimana kondisi hati yang dipenuhi dengan keyakinan (iman) dan berperilaku sesuai dengan keyakinannya itu.   Imam Abu Hamid Al  Ghazali menyatakan “bahwa  puncak kebahagiaan dan ketentraman pada manusia adalah jika dia berhasil mencapai ma'rifatullah, telah mengenal Allah Subhanahu wa Ta;ala.

Kebahagiaan dan ketentaraman itu akan datang dengan sendirinya  jika hati telah dipenuhi iman yang kuat,dan bertindak sesuai dengan keyakinan yang kita punya itu,Jika kita kehendaki ketentraman jiwa tentunya ikhtiar maksimal, secara terus menerus menyebut dan mengangungkan Asma-asma-Nya yang agung, dengan senantiasa berdzikir, karena dengan demikian seorang hamba akan tentram karena senantiasa bertaqarub dengan Rabb-Nya, dan secara tidak langsung juga memberikan konsekuensi positif dan dampak ketentraman terhadap lingkungan sekitarnya.

Allah Subhanahu wa Ta’ala Berfirman :

“Karena itu, ingatlah kalian kepada-KU,niscaya AKU (ALLAH) akan ingat pula kepada kalian.Dan bersyukurlah kepada-KU,serta janganlah kalian mengingkari nikmat-KU”(Q.S. Al Baqarah : 152). 

Adapun kelezatan hati dan manisnya iman ialah ma'rifat kepada Allah Subhanahu wa Ta;ala, karena hati dijadikan tidak lain untuk mengingat-Nya   Maka mendekatkan diri kepada  Allah  Subhanahu wa Ta’ala ‘adalah solusi menggapai ketentraman jiwa dan merupakan puncak dari segala macam kegembiraan. Lebih dari apa yang dapat dibayangkan oleh manusia, sebab tidak ada yang lebih tinggi dari kemuliaan Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Islam adalah agama yang selamat,pembawa keselamatan, dan mengajak manusia pada keselamatan, memberikan solusi yang sangat tepat untuk menggapai ketentraman jiwa dan menanggulangi segala macam bentuk persoalan kehidupan keresahan dan penyakit-penyakit hati, disamping menjaga kebersihan qalbu dan setia menempuh jalan yang lurus dengan menyerahkan diri sepenuhnya kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Ketentramana jiwa akan dicapai sepenuhnya pada seorang hamba,manakala yang bersangkutan berkenan : Tidak pernah meninggalkan  membaca Al quran, Setiap saat beerdzkir dan berdoa, Bersabar atas keputusan-Nya melalui qadha dan qadar,Tidak berputus asa atau menyerah, Memohon pertolongan kepada-Nya dalam semua urusan,Menyadari bahwa apa yang menimpanya adalah bagian dari taqdir-Nya, dan apa yang bukan taqdir-Nya tidak akan menimpa padanya,serta yakin bahwa dirinya tidak kuasa memberi manfaat maupun bahaya. Dengan istiqamah mengerjakan amal-amal tersebut diatas InsyahAllah seorang hamba akan merasa tentram hidup mulia penuh rahmat dalam lindungan Allah Subhanahu wa Ta’ala.       

Sahabat-sahabat yang di Rahmati Allah Subhanahu wa Ta’ala,demikian semoga manfaat  buat kita semua, Yang benar haq semua datang-Nya dari Allah Subhanahu wa Ta’ala,yang kurang dan khilaf mohon sangat  dimaafkan ’’Akhirul qalam “Wa tawasau bi al-haq  Watawa saubil shabr “.Semoga  Allah Subhanahu wa ta’ala . senantiasa menunjukkan kita pada sesuatu yang di Ridhai dan di Cintai-NYA....Aamiin Allahuma AAmiin.

.•Walhamdulillah Rabbil’alamin •.