Jumat, 30 Desember 2011


¸¸.  .¸¸¸¸¸❀❀.• (`'•.¸


♥♥KIAT  MENGGAPAI  KETENTRAMAN JIWA♥♥


.• ¸¸.  .¸¸¸¸❀❀.• (`'•.¸



*• ♥.*•.¸¸¸ ' *•.¸¸¸'•.¸) ¸♥ •.¸¸¸

Sejalan dengan makin pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka berbagai persoalan yang dihadapi umat manusia pun semakin bertambah .Seiring  meningkatnya persoalan ini  akan berdampak pula pada kondisi kejiwaan setiap orang. Tidak sedikit orang mengadapi beragam terpaan persoalan tuntutan hidup, yang bermura pada pesimis untuk mengadapi samudra kehidupan.

Terpaan musibah yang bertubi-tubi, dari beraneka ragam bencana alam,masalah ekonomi,kesehatan, hingga penegakan keadilan kesemuanya itu  melahirkan dampak kepada setiap orang, yang pada akhirnya menyulap kehidupan manusia rumit bagai benang terlilit  munculah gangguan kejiwaan, yang mengganggu kenyamanan hidup terlebih ketentraman jiwa.

Ketentraman jiwa akan sangat berpengaruh besar terhadap kondisi fisik dan irama hidup setiap orang,Jika hanya fisik yang terganggu tentullah anggota fisik yang lain masih bisa difungsikan dengan baik, akan tetapi ketika jiwa terganggu semua fungsi fisik ikut terganggu bahkan tidak berfungsi dengan maksimal.

Namun demikian hal itu tidaklah perlu kita cemaskan karena ajaran Islam begitu luhur ajarannya yang menuntun kita umatnya untuk menjaga dan mencapai ketentraman jiwa, daIam pandangan Islam jiwa sering dikaitkan dengan hati atau qalbu,  Qalbu adalah suatu lintasan perasaan pada diri manusia atau anggota tubuh yang  abstrak dan  hanya bisa dirasakan.Segumpal daging yang terletak di dalam dada manusia,sebagai tempat bertarungnya pengaruh kebaikan dan kejahatan, organ ini memiliki peranan yang sangat penting. 

Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam Bersabda :

"Ketahuilah bahwa dalam jasad ada segumpal daging, jika ia baik maka seluruh jasad menjadi baik, tetapi jika ia rusak maka seluruh jasad akan menjadi rusak, ketahuilah segumpal daging itu adalah hati”. (HR. Bukhari Muslim)

Jadi jelaslah bahwa salah satu potensi yang paling berharga yang kita miliki yang diberikan  Allah Subhanahu wa Ta’ala,untuk bekal hidup sebagai seorang manusia dimuka bumi ini adalah Hati (qalbu).Segumpal daging yang dinamakan hati inilah yang membuat kita mulia atau tidak,bahagia atau sengasara.demikian juga kecemasan dan ketentraman jiwa.

Oleh karena itu menjaga hati,dan mensucikan  hati  (tazkiyatun nafs) adalah merupakan ibadah yang sangat dianjurkan oleh Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam. Hati yang selalu bersih membuat hidup kita lebih bahagia tidak pernah kecewa dengan ujian,fitnah,atau iri dengki kepada orang lain,dan selalu memandang jernih setiap masalah,sehingga pasti akan tenang penuh ketentraman jiwa dalam menjalani hidup.

Sebaliknya jika orang yang tidak menjaga hati akan bermuara pada hati terkotori dan pada akhirnya selalu tidak tenang,karena hatinya dipenuhi prasangka,rasa dengki,sombong.Orang seperti ini terlihat jelas dari akhlaqnya yang semakin terpuruk,sungguh sia-sia waktunya karena hanya sibuk memikirkan kekurangan orang lain semata.

 Allah Subhanahu wa Ta’ala Berfirman :

“Sesungguhnya berbahagialah orang-orang yang mensucikan jiwanya dan sungguh celakalah orang-orang yang mengotori jiwanya.” (QS. Asy Syams : 9-10).

Islam menyatakan bahwa kebahagiaan, sejahteraan dan ketentraman  itu bukan merujuk kepada sifat badani dan jasmani insan. Kebahagiaan  dan ketentraman jiwa adalah dimana kondisi hati yang dipenuhi dengan keyakinan (iman) dan berperilaku sesuai dengan keyakinannya itu.   Imam Abu Hamid Al  Ghazali menyatakan “bahwa  puncak kebahagiaan dan ketentraman pada manusia adalah jika dia berhasil mencapai ma'rifatullah, telah mengenal Allah Subhanahu wa Ta;ala.

Kebahagiaan dan ketentaraman itu akan datang dengan sendirinya  jika hati telah dipenuhi iman yang kuat,dan bertindak sesuai dengan keyakinan yang kita punya itu,Jika kita kehendaki ketentraman jiwa tentunya ikhtiar maksimal, secara terus menerus menyebut dan mengangungkan Asma-asma-Nya yang agung, dengan senantiasa berdzikir, karena dengan demikian seorang hamba akan tentram karena senantiasa bertaqarub dengan Rabb-Nya, dan secara tidak langsung juga memberikan konsekuensi positif dan dampak ketentraman terhadap lingkungan sekitarnya.

Allah Subhanahu wa Ta’ala Berfirman :

“Karena itu, ingatlah kalian kepada-KU,niscaya AKU (ALLAH) akan ingat pula kepada kalian.Dan bersyukurlah kepada-KU,serta janganlah kalian mengingkari nikmat-KU”(Q.S. Al Baqarah : 152). 

Adapun kelezatan hati dan manisnya iman ialah ma'rifat kepada Allah Subhanahu wa Ta;ala, karena hati dijadikan tidak lain untuk mengingat-Nya   Maka mendekatkan diri kepada  Allah  Subhanahu wa Ta’ala ‘adalah solusi menggapai ketentraman jiwa dan merupakan puncak dari segala macam kegembiraan. Lebih dari apa yang dapat dibayangkan oleh manusia, sebab tidak ada yang lebih tinggi dari kemuliaan Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Islam adalah agama yang selamat,pembawa keselamatan, dan mengajak manusia pada keselamatan, memberikan solusi yang sangat tepat untuk menggapai ketentraman jiwa dan menanggulangi segala macam bentuk persoalan kehidupan keresahan dan penyakit-penyakit hati, disamping menjaga kebersihan qalbu dan setia menempuh jalan yang lurus dengan menyerahkan diri sepenuhnya kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Ketentramana jiwa akan dicapai sepenuhnya pada seorang hamba,manakala yang bersangkutan berkenan : Tidak pernah meninggalkan  membaca Al quran, Setiap saat beerdzkir dan berdoa, Bersabar atas keputusan-Nya melalui qadha dan qadar,Tidak berputus asa atau menyerah, Memohon pertolongan kepada-Nya dalam semua urusan,Menyadari bahwa apa yang menimpanya adalah bagian dari taqdir-Nya, dan apa yang bukan taqdir-Nya tidak akan menimpa padanya,serta yakin bahwa dirinya tidak kuasa memberi manfaat maupun bahaya. Dengan istiqamah mengerjakan amal-amal tersebut diatas InsyahAllah seorang hamba akan merasa tentram hidup mulia penuh rahmat dalam lindungan Allah Subhanahu wa Ta’ala.       

Sahabat-sahabat yang di Rahmati Allah Subhanahu wa Ta’ala,demikian semoga manfaat  buat kita semua, Yang benar haq semua datang-Nya dari Allah Subhanahu wa Ta’ala,yang kurang dan khilaf mohon sangat  dimaafkan ’’Akhirul qalam “Wa tawasau bi al-haq  Watawa saubil shabr “.Semoga  Allah Subhanahu wa ta’ala . senantiasa menunjukkan kita pada sesuatu yang di Ridhai dan di Cintai-NYA....Aamiin Allahuma AAmiin.

.•Walhamdulillah Rabbil’alamin •.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar